LEGAL CONSIDERATIONS OF JUDGES IN APPLYING CRIMINAL SANCTIONS TO PERPETRATORS OF THE CRIMINAL ACTS OF MINING WITHOUT A PERMIT

Authors

  • Alfath Sandjaya Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Jakarta, Indonesia
  • Sujono Universitas Dirgantara Marsekal Suryamada, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56371/jirpl.v6i2.378

Keywords:

Criminal Sanctions, Mining, Without Permission

Abstract

The judge's legal considerations regarding the criminal case of illegal mining in Decision Number 17/Pid.B/LH/2023/Pn.Tdn and Decision Number 119/Pid.Sus-LH/2024/PN.Tdn that the judge in sentencing the defendant is linked to the theory of the legal system, namely: the aspect of the legal structure has not been running optimally due to weak coordination between institutions, limited human resources and technology in supervising mining areas, and the presence of certain officers involved in corrupt practices that hinder the process of strict law enforcement. From the aspect of legal substance, Law Number 3 of 2020 concerning Amendments to Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining does not clearly state the minimum sentence. Therefore, the judge is given the freedom to impose a sentence, unless the law specifically states the regulations that are at least, as short as possible, and as light as possible. From the aspect of legal culture, society is often still permissive towards illegal mining practices, especially in areas that depend on the mining sector as their main source of income. Therefore, legal reform in the mining sector must be carried out comprehensively so that criminalization can truly be an effective instrument in suppressing the number of illegal mining in Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad, A. (2010). Menguak teori hukum (Legal Theory) & teori peradilan (Judicialprudence) termasuk undang-undang (Legisprudence) Volume I pemahaman awal. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Achmadi, C. A. (2023). Tidak diterapkannya Pasal 362 KUHP dalam perkara penambangan tanpa izin (Studi Putusan Nomor 124/Pid. Sus/2021/Pn. Tdn). Legal Standing: Jurnal Ilmu Hukum, 7(2), 283-296.

Akib, H., & Tarigan, A. (2008). Artikulasi konsep implementasi kebijakan: Perspektif, model dan kriteria pengukurannya. Jurnal Baca, 1, Universitas Pepabari Makassar.

Ali, A. (2010). Menguak teori hukum (Legal Theory) & teori peradilan (Judicialprudence) termasuk undang-undang (Legisprudence) Volume I pemahaman awal. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Angelina, C., Ismail, A., Kristi, A., Febrina, D., & Beneficia, M. (2023). Analisis kondisi sumber daya mineral Brown Canyon Semarang. Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL), 5(2), 196-203.

Chazawi, A. (2015). Pelajaran hukum pidana bagian I. Jakarta: Rajawali Press.

Efendi, E. (2011). Hukum pidana Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Hamzah, A. (2005). Hukum acara pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Hardjasoemantri, K. (2000). Hukum tata lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Herdiansyah, H. (2010). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Kartodihardjo, H. (2006). Masalah kelembagaan dan arah kebijakan rehabilitasi hutan dan lahan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 3(1), 29-41. https://doi.org/10.20886/jakk.2006.Vol.3.No.1

Lamintang, P. A. F. (1984). Hukum penitensier Indonesia. Bandung: Armico.

Lamintang, P. A. F. (1987). Hukum pidana I: Hukum pidana material bagian umum. Bandung: Binacipta.

Mahmud Marzuki, P. (2005). Penelitian hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mahmud Marzuki, P. (2008). Pengantar ilmu hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mappiasse, S. (2015). Logika hukum pertimbangan putusan hakim. Jakarta: Dabara.

Mertokusumo, S. (2005). Penemuan hukum (sebuah pengantar). Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Muladi. (1985). Lembaga pidana bersyarat. Bandung: Alumni.

Muladi, & Arief, B. N. (1998). Teori-teori dan kebijakan pidana. Bandung: Alumni.

Narcky Ranggalawe, G., Susanti, I., & Fahmi, K. (2023). Dilema penegakan hukum penyelesaian pertambangan tanpa izin. Marwah Hukum, 1(1).

Nawawi Arief, B. (2002). Bunga rampai kebijakan hukum pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Poerwadarminta, W. J. S. (2006). Kamus umum bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Putusan Nomor 17/Pid.B/LH/2023/Pn.Tdn.

Putusan Nomor 119/Pid.Sus-LH/2024/PN.Tdn.

Rahardjo, S. (2008). Membedah hukum progresif. Jakarta: Kompas.

Saleh, R. (1983). Mengadili sebagai pergulatan kemanusiaan. Jakarta: Aksara Baru.

Saleh, R. (1996). Pembinaan cita hukum dan asas-asas hukum nasional. Jakarta: Karya Dunia Fikir.

Salim, H. S. (2004). Hukum pertambangan Indonesia (Cet. III). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanawiah, I. (2022). Penegakan hukum pertambangan tanpa izin berbasis transendental. Satya Dharma: Jurnal Ilmu Hukum, 5(1).

Samosir, D. (2002). Fungsi pidana penjara dalam sistem pemidanaan di Indonesia. Bandung: Putra Abardin CV.

Soedarto. (1981). Kapita selekta hukum pidana. Bandung: Alumni.

Sphon, C. (2009). How do judges decide? The search for fairness and justice in punishment. California: Sage Publication, Inc.

Suparni, N. (2007). Eksistensi pidana denda dalam sistem pidana dan pemidanaan. Jakarta: Sinar Grafika.

Supramono, G. (2012). Hukum pertambangan mineral dan batu bara di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunarno, S. (2008). Hukum pemerintahan daerah di Indonesia. Jakarta: PT. Sinar Grafika.

Sucantra, I. M. B., Sujana, I. N., & Suryani, L. P. (2019). Sanksi pidana terhadap tindak pidana pertambangan (Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba). Jurnal Analogi Hukum, 1(3). Denpasar: Warmadewa.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Downloads

Published

2025-02-28

How to Cite

Sandjaya, A., & Sujono. (2025). LEGAL CONSIDERATIONS OF JUDGES IN APPLYING CRIMINAL SANCTIONS TO PERPETRATORS OF THE CRIMINAL ACTS OF MINING WITHOUT A PERMIT. JILPR Journal Indonesia Law and Policy Review, 6(2), 310–322. https://doi.org/10.56371/jirpl.v6i2.378